Recent Blog post

Archive for Desember 2013

Hujan yang turun tak terasa lagi
disaat hari sedang tak peduli
tetesannya menyakitkan sanubari
rasa lupa mungkin terasa
namun sang nirwana tak lagi menyapa

kaki berjalan sudah tak terarah
kekanan namun cuma ter eret
kekiri hanya menyisih
ke belakang hati ingin ke depan
ke depan cuma diam

biarlah
biarlah diam tapi menangis....

teringatlah satu sosok
yang menyayangiku sejak kecil
yang membelaiku disaat sedih..
yang mendoakan aku disaat ku tak terarah

IBU
satu kata
namun penuh makna kasih yang berharga
maafkan aku ibu....

IBU AKU LUPA

By : PENYAIR MAWAR HITAM
Minggu, 22 Desember 2013
0
DI UJUNG KATA-KATA


Lengkaplah sudah sepi ini mengurung sendiriku

Terkulai dikunyah nelangsa yang berapi-api

Menyusuri jalanan lengang

Bersimbah angan tanpa tujuan

Dalam derap gerimis yang pongah menghujam

Terbuai wajahmu menyusup bertubi-tubi

Membawa sebaris kata bahagia yg menenggelamkan nurani

Di atas pengharapan tak berkesudahan

Mengutip satu namamu di antara keluh kesah

Gundah gelisah, air mata, dan lara

Masihkah ada sedikit senyum darimu

Di batas penantianku yang kini makin terbata

Jika masih ada ruang di hatimu

Untukku, sedikit saja, tolong bicaralah

Pada pohon-pohon rindang

Dan angin yang mengusik keangkuhan

Setidaknya biar ada tanda yg bisa kubaca dan kuraba

Janganlah sepi yang hadir

Janganlah semu yang membeku

Karena aku selalu berjalan menujumu


(Suliyanto)

DI UJUNG KATA-KATA

By : PENYAIR MAWAR HITAM
Sabtu, 21 Desember 2013
0

IBU KU
Zaimin
Ibu …..
Kaulah orang yang melahirkanku
Dan pada saat itu aku belum lahir
Kau telah membawaku kemana mana
Ibu……
Sungguh kuat engkau ibu
Padahal melahirkan itu diantara hidup dan mati
Seperti di terjang ombak yang besar
Ibu…….
Maka dari itu
Saya tidak akan mengecewakanmu ibu
Dan juga akan membahagiakan ibu selamanya

IBU KU (zaimin)

By : PENYAIR MAWAR HITAM
Sabtu, 14 Desember 2013
0

Doa'mu Ibu
Wisnu. M

Ibu...
Aku tahu...
Semua letihmu itu tulus
Dan...akupun tahu
Bukan apa-apa yang engkau ingin
Engkau tak pernah inginkan apa-apa

Ibu...
Dulu engkau pernah bilang
Cepatlah besar anakku
Jadilah engkau orang besar
Yang membesarkan hati Ibu

Ibu...
Semua hebatku
Tak kan pernah ada
Tanpa ikhlas pengorbananmu

Ibu...
Sabdamu adalah do'a
Do'a yang nyaring terdengar
Dan pasti... didengar

Bukan gelimang harta tuk membalas
Bukan pula, tahta dan mahkota
Sujud dan bakti jualah
Harta yang sesungguhnya

Doamu Ibu (Wisnu M.)

By : PENYAIR MAWAR HITAM 0
MAAFKAN AKU IBU
(BAM.Yusuf)

Ibu ...
Maafkan Aku
Aku tak dapat membalas
Jasamu Tak Terbalas
Mungkin Ku Hanya dapat Mengharap
Dengan IKHLAS

Ibu ...
Maafkan Aku
Anakmu Terluka
Bila Kau Sedang Berduka
Dirinya Merana
Bila Kau SENGSARA

Ibu ...
Maafkan Aku
Anakmu Hanya berterima kasih
Memohon sang maha Asih
Karena Dia yang bisa peduli
Untuk memberimu Mendali

Ibu
Maafkan Aku
Doakan Aku
Manjakan Aku dalam Tangisan mu.....

Robbana Ighfirlana dzunu bana waliwalidiina
Warhamhuma kama Robayani shoghiro.....

PUISI IBU 1 "MAAFKAN AKU IBU"

By : PENYAIR MAWAR HITAM
Minggu, 08 Desember 2013
0


JENJANG KECEPATAN MEMBACA

Jenjang / Tingkat Pendidikan Kecepatan Membaca :
SD/MI Kelas V                                 : 75 kata per menit
Kelas VI                                            : 150 kata per menit
SMP/MTs Kelas VII                          : 200 kata per menit
Kelas VIII-IX                                    : 200-250 kata per menit
SMA/MA dan SMK/MAK Kls X     : 250 kata per menit
Kls XI                                                : 300 kata per menit
Kls XII                                               : 300-350 kata per menit
Mahasiswa                                         : 350 kata permenit
Mahasiswa Pascasarjana                   : 400 kata per menit

hitung dengan menggunakan RUMUS KEM

Rumus untuk Menghitung Kecepatan Membaca


KEM : K/Wm (60) x B/SM = ... kpm

Keterangan:
KEM : Kecepatan efektif membaca
K : Jumlah kata yang dibaca, singkatan, atau bilangan
      dihitung 1 (satu) kata.
Wm : Lama waktu tempuh membaca dengan satuan menit.
B : Skor atau nilai tes yang dijawab dengan bena atau
     skor yang diperoleh.
SI : Skor atau nilai tes ideal atau skor maksimal.
Kpm : Kata per menit.


Misal : Si A mampu menjawab 8 pertanyaan dari 10
pertanyaan yang diajukan dan memperoleh skor 80,
skor maksimal 100. Waktu tempuh baca 120 detik.
Teks bacaan terdiri dari 500 kata. Dengan data
tersebut, kecepatan membaca  A dapat dihitung
seperti berikut:

KEM : K/Wm x B/SI = ... kpm
          : 500/2 x 80/100 = 200 kpm

Dari perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa kecepatan
membaca Si A 200 kata per menit.

Batas ideal KEM siswa SMP
adalah 175 - 250 kata per menit/kpm.

JENJANG KECEPATAN MEMBACA

By : PENYAIR MAWAR HITAM 0


Majas perbandingan
1.       Alegori: Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran.Contoh: Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.
2.      Alusio: Pemakaian ungkapan yang tidak diselesaikan karena sudah dikenal.Contoh: Sudah dua hari ia tidak terlihat batang hidungnya.
3.       Simile: Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan, " umpama", "ibarat","bak", bagai".contoh: Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta berkorban apa saja.
4.      Metafora: Gaya Bahasa yang membandingkan suatu benda dengan benda lain karena mempunyai sifat yang sama atau hampir sama.contoh: Cuaca mendung karena sang raja siang enggan menampakkan diri.
5.      Antropomorfisme: Metafora yang menggunakan kata atau bentuk lain yang berhubungan dengan manusia untuk hal yang bukan manusia.
6.      Sinestesia: Majas yang berupa suatu ungkapan rasa dari suatu indra yang dicurahkan lewat ungkapan rasa indra lainnya
7.      Antonomasia: Penggunaan sifat sebagai nama diri atau nama diri lain sebagai nama jenis.
8.      Aptronim: Pemberian nama yang cocok dengan sifat atau pekerjaan orang.
9.      Metonimia: Pengungkapan berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut.Contoh: Karena sering menghisap jarum, dia terserang penyakit paru-paru.(Rokok merek Djarum)Hipokorisme: Penggunaan nama timangan atau kata yang dipakai untuk menunjukkan hubungan karib.
10.  Litotes: Ungkapan berupa penurunan kualitas suatu fakta dengan tujuan merendahkan diri.Contoh: Terimalah kado yang tidak berharga ini sebagai tanda terima kasihku.
11.  Hiperbola: Pengungkapan yang melebih-lebihkan kenyataan sehingga kenyataantersebut menjadi tidak masuk akal.Contoh: Gedung-gedung perkantoran di kota-kota besar telah mencapai langit.
12.  Personifikasi: Pengungkapan dengan menggunakan perilaku manusia yang diberikan kepada sesuatu yang bukan manusia.Contoh: Hembusan angin di tepi pantai membelai rambutku.
13.  Depersonifikasi: Pengungkapan dengan tidak menjadikan benda-benda mati atau tidak bernyawa.
14.  Pars pro toto: Pengungkapan sebagian dari objek untuk menunjukkan keseluruhan objek.contoh:Sejak kemarin dia tidak kelihatan batang hidungnya.
15.  Totum pro parte: Pengungkapan keseluruhan objek padahal yang dimaksud hanya sebagian.contoh:Indonesia bertanding volly melawan Thailand.
16.  Eufimisme: Pengungkapan kata-kata yang dipandang tabu atau dirasa kasar dengan kata-kata lain yang lebih pantas atau dianggap halus.contoh:Dimana saya bisa menemukan kamar kecilnya?
17.  Disfemisme: Pengungkapan pernyataan tabu atau yang dirasa kurang pantas sebagaimana adanya.
18.  Fabel: Menyatakan perilaku binatang sebagai manusia yang dapat berpikir dan bertutur kata.contoh:Perilakunya seperti ular yang menggeliat.
19.  Parabel: Ungkapan pelajaran atau nilai tetapi dikiaskan atau disamarkan dalam cerita.
20.  Perifrasa: Ungkapan yang panjang sebagai pengganti ungkapan yang lebih pendek
21.  Eponim: Menjadikan nama orang sebagai tempat atau pranata.contoh:Kita bermain ke rumah Ina
22.  Simbolik: Melukiskan sesuatu dengan menggunakan simbol atau lambang untuk menyatakan maksud.
23.  Asosiasi: perbandingan terhadap dua hal yang berbeda, namun dinyatakan sama.Contoh: Masalahnya rumit, susah mencari jalan keluarnya seperti benang kusut.
Majas sindiran
1.      Ironi: Sindiran dengan menyembunyikan fakta yang sebenarnya dan mengatakan kebalikan dari fakta tersebut.Contoh: Suaramu merdu seperti kaset kusut.
2.      Sarkasme: Sindiran langsung dan kasar.
3.      Sinisme: Ungkapan yang bersifat mencemooh pikiran atau ide bahwa kebaikan terdapat pada manusia (lebih kasar dari ironi).Contoh: Kamu kan sudah pintar ? Mengapa harus bertanya kepadaku ?
4.      Satire: Ungkapan yang menggunakan sarkasme, ironi, atau parodi, untuk mengecam atau menertawakan gagasan, kebiasaan, dll.
5.      Innuendo: Sindiran yang bersifat mengecilkan fakta sesungguhnya.
Majas penegasan
1.      Apofasis: Penegasan dengan cara seolah-olah menyangkal yang ditegaskan.
2.      Pleonasme: Menambahkan keterangan pada pernyataan yang sudah jelas atau menambahkan keterangan yang sebenarnya tidak diperlukan.
Contoh: Saya naik tangga ke atas.
3.      Repetisi: Perulangan kata, frasa, dan klausa yang sama dalam suatu kalimat.
4.      Pararima: Pengulangan konsonan awal dan akhir dalam kata atau bagian kata yang berlainan.
5.      Aliterasi: Repetisi konsonan pada awal kata secara berurutan
6.      Paralelisme: Pengungkapan dengan menggunakan kata, frasa, atau klausa yang sejajar.
7.      Tautologi: Pengulangan kata dengan menggunakan sinonimnya.
8.      Sigmatisme: Pengulangan bunyi "s" untuk efek tertentu.
9.      Antanaklasis: Menggunakan perulangan kata yang sama, tetapi dengan makna yang berlainan
10.  Klimaks: Pemaparan pikiran atau hal secara berturut-turut dari yang sederhana/kurang penting meningkat kepada hal yang kompleks/lebih penting.
11.  Antiklimaks: Pemaparan pikiran atau hal secara berturut-turut dari yang kompleks/lebih penting menurun kepada hal yang sederhana/kurang penting.
12.  Inversi: Menyebutkan terlebih dahulu predikat dalam suatu kalimat sebelum subjeknya.
13.  Retoris: Ungkapan pertanyaan yang jawabannya telah terkandung di dalam pertanyaan tersebut.
14.  Elipsis: Penghilangan satu atau beberapa unsur kalimat, yang dalam susunan normal unsur tersebut seharusnya ada.
15.  Koreksio: Ungkapan dengan menyebutkan hal-hal yang dianggap keliru atau kurang tepat, kemudian disebutkan maksud yang sesungguhnya.
16.  Polisindenton: Pengungkapan suatu kalimat atau wacana, dihubungkan dengan kata penghubung.
17.  Asindeton: Pengungkapan suatu kalimat atau wacana tanpa kata penghubung.
18.  Interupsi: Ungkapan berupa penyisipan keterangan tambahan di antara unsur-unsur kalimat.
19.  Eksklamasio: Ungkapan dengan menggunakan kata-kata seru.
20.  Enumerasio: Ungkapan penegasan berupa penguraian bagian demi bagian suatu keseluruhan.
21.  Preterito: Ungkapan penegasan dengan cara menyembunyikan maksud yang sebenarnya.
22.  Alonim: Penggunaan varian dari nama untuk menegaskan.
23.  Kolokasi: Asosiasi tetap antara suatu kata dengan kata lain yang berdampingan dalam kalimat.
24.  Silepsis: Penggunaan satu kata yang mempunyai lebih dari satu makna dan yang berfungsi dalam lebih dari satu konstruksi sintaksis.
25.  Zeugma: Silepsi dengan menggunakan kata yang tidak logis dan tidak gramatis untuk konstruksi sintaksis yang kedua, sehingga menjadi kalimat yang rancu.
Majas pertentangan
1.      Paradoks: Pengungkapan dengan menyatakan dua hal yang seolah-olah bertentangan, namun sebenarnya keduanya benar.
2.      Oksimoron: Paradoks dalam satu frasa.
3.      Antitesis: Pengungkapan dengan menggunakan kata-kata yang berlawanan arti satu dengan yang lainnya.
4.      Kontradiksi interminus: Pernyataan yang bersifat menyangkal yang telah disebutkan pada bagian sebelumnya.
5.       Anakronisme: Ungkapan yang mengandung ketidaksesuaian dengan antara peristiwa dengan waktunya.

JENIS JENIS MAJAS

By : PENYAIR MAWAR HITAM
Jumat, 06 Desember 2013
0


SURAT PEMBACA

 Surat Pembaca adalah surat yang disampaikan pembaca kepada salah satu Redaksi penerbit perihal masukan, tanggapan, usulan dll.

A. Langkah-langkah dan Tata cara membuat surat pembaca :
  1. Tema dan tulisan harus jelas singkat dan padat. 
  2. Jangan menulis terlalu panjang, dan bahasa yang diguakan harus sopan. Setelah tulisan selesai dibuat Baca lagi, sampai maksimal dan tidak perlu diedit lagi.
  3. Sebisa mungkin mengirimkan Surat Pembaca kita juga diberikan pengantar yang isinya bahwa surat yang terlampir adalah surat pembaca. 
  4. Jangan lupa lampirkan identitas diri. cantumkan Nama, Alamat, serta Nomor Telp/HP Anda yang gampang dihubungi.
  5. Kirimkan kepada alamat redaksi media Setelah semuanya siap, barulah Anda mengirimkan surat kepada redaksi yang mengasuh rubrik Surat Pembaca.
B. Contoh surat pembaca :

Banjarnegara, 1 Oktober 2012
Yth. Redaksi Suara Merdeka
Jalan Kaligawe
Assalamu’alaikum wr.wb.
        Jalan bergelombang dan membentuk kubangan jalan raya yang menghubungkan wisata Waduk Merican, dengan kecamatan Wanadadi dan rakit kabupaten Banjarnegara rusak parah. Khususnya desa Kincang kecamatan Rakit sehingga banyak pengendara sepeda motor dan masyarakat setempat yang menginginkan untuk segera diperbaiki. Sebab jalan yang melupas dan membentuk kubangan yang hampir memenuhi separuh badan jalan untuk segera diperbaiki jalan tersebut.
            Kepala Dinas Pekerja Umum Kabupaten Banjarnegara hendaknya memperbaiki jalan tersebut.
Wasalamu’alaikum wr.wb.
                                                                                              Anggra
                                                                              Banjarnegara, Jawa Tengah

C. Contoh Lampiran isi surat pengantar :

Bersama ini kami kirimkan tulisan berjudul : “Jalan bergelombang dan membentuk hubungan” untuk dimuat di Rubrik Surat Pembaca media cetak yang Bapak/Ibu pimpin. Semoga Surat Pembaca kami ini dapat dipublikasikan di media cetak Bapak/Ibu. Atas bantuan yang diberikan, kami menyampaikan terima kasih. 
Anggra (Telp. 085628234XXX)

SURAT PEMBACA

By : PENYAIR MAWAR HITAM 0

- Copyright © . - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -