Recent Blog post
Archive for Desember 2013
Hujan yang turun tak terasa lagi
disaat hari sedang tak peduli
tetesannya menyakitkan sanubari
rasa lupa mungkin terasa
namun sang nirwana tak lagi menyapa
kaki berjalan sudah tak terarah
kekanan namun cuma ter eret
kekiri hanya menyisih
ke belakang hati ingin ke depan
ke depan cuma diam
biarlah
biarlah diam tapi menangis....
teringatlah satu sosok
yang menyayangiku sejak kecil
yang membelaiku disaat sedih..
yang mendoakan aku disaat ku tak terarah
IBU
satu kata
namun penuh makna kasih yang berharga
maafkan aku ibu....
disaat hari sedang tak peduli
tetesannya menyakitkan sanubari
rasa lupa mungkin terasa
namun sang nirwana tak lagi menyapa
kaki berjalan sudah tak terarah
kekanan namun cuma ter eret
kekiri hanya menyisih
ke belakang hati ingin ke depan
ke depan cuma diam
biarlah
biarlah diam tapi menangis....
teringatlah satu sosok
yang menyayangiku sejak kecil
yang membelaiku disaat sedih..
yang mendoakan aku disaat ku tak terarah
IBU
satu kata
namun penuh makna kasih yang berharga
maafkan aku ibu....
IBU AKU LUPA
DI UJUNG KATA-KATA
Lengkaplah sudah sepi ini mengurung sendiriku
Terkulai dikunyah nelangsa yang berapi-api
Menyusuri jalanan lengang
Bersimbah angan tanpa tujuan
Dalam derap gerimis yang pongah menghujam
Terbuai wajahmu menyusup bertubi-tubi
Membawa sebaris kata bahagia yg menenggelamkan nurani
Di atas pengharapan tak berkesudahan
Mengutip satu namamu di antara keluh kesah
Gundah gelisah, air mata, dan lara
Masihkah ada sedikit senyum darimu
Di batas penantianku yang kini makin terbata
Jika masih ada ruang di hatimu
Untukku, sedikit saja, tolong bicaralah
Pada pohon-pohon rindang
Dan angin yang mengusik keangkuhan
Setidaknya biar ada tanda yg bisa kubaca dan kuraba
Janganlah sepi yang hadir
Janganlah semu yang membeku
Karena aku selalu berjalan menujumu
(Suliyanto)
Lengkaplah sudah sepi ini mengurung sendiriku
Terkulai dikunyah nelangsa yang berapi-api
Menyusuri jalanan lengang
Bersimbah angan tanpa tujuan
Dalam derap gerimis yang pongah menghujam
Terbuai wajahmu menyusup bertubi-tubi
Membawa sebaris kata bahagia yg menenggelamkan nurani
Di atas pengharapan tak berkesudahan
Mengutip satu namamu di antara keluh kesah
Gundah gelisah, air mata, dan lara
Masihkah ada sedikit senyum darimu
Di batas penantianku yang kini makin terbata
Jika masih ada ruang di hatimu
Untukku, sedikit saja, tolong bicaralah
Pada pohon-pohon rindang
Dan angin yang mengusik keangkuhan
Setidaknya biar ada tanda yg bisa kubaca dan kuraba
Janganlah sepi yang hadir
Janganlah semu yang membeku
Karena aku selalu berjalan menujumu
(Suliyanto)
DI UJUNG KATA-KATA
IBU KU
Zaimin
Zaimin
Ibu …..
Kaulah orang yang melahirkanku
Dan pada saat itu aku belum lahir
Kau telah membawaku kemana mana
Ibu……
Sungguh kuat engkau ibu
Padahal melahirkan itu diantara
hidup dan mati
Seperti di terjang ombak yang
besar
Ibu…….
Maka dari itu
Saya tidak akan mengecewakanmu ibu
Dan juga akan membahagiakan ibu selamanya
IBU KU (zaimin)
Doa'mu
Ibu
Wisnu. M
Ibu...
Aku tahu...
Semua letihmu itu tulus
Dan...akupun tahu
Bukan apa-apa yang engkau ingin
Engkau tak pernah inginkan apa-apa
Ibu...
Dulu engkau pernah bilang
Cepatlah besar anakku
Jadilah engkau orang besar
Yang membesarkan hati Ibu
Ibu...
Semua hebatku
Tak kan pernah ada
Tanpa ikhlas pengorbananmu
Ibu...
Sabdamu adalah do'a
Do'a yang nyaring terdengar
Dan pasti... didengar
Bukan gelimang harta tuk membalas
Bukan pula, tahta dan mahkota
Sujud dan bakti jualah
Harta yang sesungguhnya
Wisnu. M
Ibu...
Aku tahu...
Semua letihmu itu tulus
Dan...akupun tahu
Bukan apa-apa yang engkau ingin
Engkau tak pernah inginkan apa-apa
Ibu...
Dulu engkau pernah bilang
Cepatlah besar anakku
Jadilah engkau orang besar
Yang membesarkan hati Ibu
Ibu...
Semua hebatku
Tak kan pernah ada
Tanpa ikhlas pengorbananmu
Ibu...
Sabdamu adalah do'a
Do'a yang nyaring terdengar
Dan pasti... didengar
Bukan gelimang harta tuk membalas
Bukan pula, tahta dan mahkota
Sujud dan bakti jualah
Harta yang sesungguhnya
Doamu Ibu (Wisnu M.)
MAAFKAN AKU IBU
(BAM.Yusuf)
Ibu ...
Maafkan Aku
Aku tak dapat membalas
Jasamu Tak Terbalas
Mungkin Ku Hanya dapat Mengharap
Dengan IKHLAS
Ibu ...
Maafkan Aku
Anakmu Terluka
Bila Kau Sedang Berduka
Dirinya Merana
Bila Kau SENGSARA
Ibu ...
Maafkan Aku
Anakmu Hanya berterima kasih
Memohon sang maha Asih
Karena Dia yang bisa peduli
Untuk memberimu Mendali
Ibu
Maafkan Aku
Doakan Aku
Manjakan Aku dalam Tangisan mu.....
Robbana Ighfirlana dzunu bana waliwalidiina
Warhamhuma kama Robayani shoghiro.....
(BAM.Yusuf)
Ibu ...
Maafkan Aku
Aku tak dapat membalas
Jasamu Tak Terbalas
Mungkin Ku Hanya dapat Mengharap
Dengan IKHLAS
Ibu ...
Maafkan Aku
Anakmu Terluka
Bila Kau Sedang Berduka
Dirinya Merana
Bila Kau SENGSARA
Ibu ...
Maafkan Aku
Anakmu Hanya berterima kasih
Memohon sang maha Asih
Karena Dia yang bisa peduli
Untuk memberimu Mendali
Ibu
Maafkan Aku
Doakan Aku
Manjakan Aku dalam Tangisan mu.....
Robbana Ighfirlana dzunu bana waliwalidiina
Warhamhuma kama Robayani shoghiro.....
PUISI IBU 1 "MAAFKAN AKU IBU"
JENJANG KECEPATAN MEMBACA
Jenjang / Tingkat Pendidikan Kecepatan Membaca :
SD/MI Kelas V : 75 kata per menit
Kelas VI : 150 kata per menit
SMP/MTs Kelas VII : 200 kata per menit
Kelas VIII-IX : 200-250 kata per menit
SMA/MA dan SMK/MAK Kls X : 250 kata per menit
Kls XI : 300 kata per menit
Kls XII : 300-350 kata per menit
Mahasiswa : 350 kata permenit
Mahasiswa Pascasarjana : 400 kata per menit
Jenjang / Tingkat Pendidikan Kecepatan Membaca :
SD/MI Kelas V : 75 kata per menit
Kelas VI : 150 kata per menit
SMP/MTs Kelas VII : 200 kata per menit
Kelas VIII-IX : 200-250 kata per menit
SMA/MA dan SMK/MAK Kls X : 250 kata per menit
Kls XI : 300 kata per menit
Kls XII : 300-350 kata per menit
Mahasiswa : 350 kata permenit
Mahasiswa Pascasarjana : 400 kata per menit
hitung dengan menggunakan RUMUS KEM
Rumus untuk Menghitung Kecepatan Membaca
KEM : K/Wm (60) x B/SM = ... kpm
Keterangan:
KEM : Kecepatan efektif membaca
K : Jumlah kata yang dibaca, singkatan, atau bilangan
dihitung 1 (satu) kata.
Wm : Lama waktu tempuh membaca dengan satuan menit.
B : Skor atau nilai tes yang dijawab dengan bena atau
skor yang diperoleh.
SI : Skor atau nilai tes ideal atau skor maksimal.
Kpm : Kata per menit.
Misal : Si A mampu menjawab 8 pertanyaan dari 10
pertanyaan yang diajukan dan memperoleh skor 80,
skor maksimal 100. Waktu tempuh baca 120 detik.
Teks bacaan terdiri dari 500 kata. Dengan data
tersebut, kecepatan membaca A dapat dihitung
seperti berikut:
KEM : K/Wm x B/SI = ... kpm
: 500/2 x 80/100 = 200 kpm
Dari perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa kecepatan
membaca Si A 200 kata per menit.
Batas ideal KEM siswa SMP
adalah 175 - 250 kata per menit/kpm.
JENJANG KECEPATAN MEMBACA
Majas
perbandingan
1.
Alegori: Menyatakan
dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran.Contoh: Perjalanan hidup
manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang
sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada
akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.
2.
Alusio: Pemakaian ungkapan yang tidak diselesaikan
karena sudah dikenal.Contoh: Sudah dua hari ia tidak terlihat batang hidungnya.
3.
Simile: Pengungkapan
dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung,
seperti layaknya, bagaikan, " umpama",
"ibarat","bak", bagai".contoh: Kau umpama air aku
bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta berkorban apa saja.
4.
Metafora: Gaya Bahasa yang membandingkan suatu
benda dengan benda lain karena mempunyai sifat yang sama atau hampir
sama.contoh: Cuaca mendung karena sang raja
siang enggan menampakkan diri.
5.
Antropomorfisme: Metafora yang menggunakan
kata atau bentuk lain yang berhubungan dengan manusia untuk hal yang bukan
manusia.
6.
Sinestesia: Majas yang berupa suatu
ungkapan rasa dari suatu indra yang dicurahkan lewat ungkapan rasa indra
lainnya
7.
Antonomasia: Penggunaan sifat sebagai nama
diri atau nama diri lain sebagai nama jenis.
8.
Aptronim: Pemberian nama yang cocok dengan
sifat atau pekerjaan orang.
9.
Metonimia: Pengungkapan berupa penggunaan
nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut.Contoh:
Karena sering menghisap jarum, dia terserang penyakit paru-paru.(Rokok merek Djarum)Hipokorisme: Penggunaan nama timangan atau
kata yang dipakai untuk menunjukkan hubungan karib.
10.
Litotes: Ungkapan berupa penurunan kualitas
suatu fakta dengan tujuan merendahkan diri.Contoh: Terimalah kado yang tidak
berharga ini sebagai tanda terima kasihku.
11.
Hiperbola: Pengungkapan yang
melebih-lebihkan kenyataan sehingga kenyataantersebut menjadi tidak masuk
akal.Contoh: Gedung-gedung perkantoran di kota-kota besar telah mencapai
langit.
12.
Personifikasi: Pengungkapan dengan
menggunakan perilaku manusia yang diberikan kepada sesuatu yang bukan
manusia.Contoh: Hembusan angin di tepi pantai membelai rambutku.
13.
Depersonifikasi: Pengungkapan dengan tidak
menjadikan benda-benda mati atau tidak bernyawa.
14.
Pars pro toto: Pengungkapan sebagian dari
objek untuk menunjukkan keseluruhan objek.contoh:Sejak kemarin dia tidak
kelihatan batang hidungnya.
15.
Totum pro parte: Pengungkapan keseluruhan
objek padahal yang dimaksud hanya sebagian.contoh:Indonesia bertanding volly
melawan Thailand.
16.
Eufimisme: Pengungkapan kata-kata yang
dipandang tabu atau dirasa kasar dengan kata-kata lain yang lebih pantas atau
dianggap halus.contoh:Dimana saya bisa menemukan kamar kecilnya?
17.
Disfemisme:
Pengungkapan pernyataan tabu atau yang dirasa kurang pantas sebagaimana adanya.
18.
Fabel:
Menyatakan perilaku binatang sebagai manusia yang dapat berpikir dan bertutur
kata.contoh:Perilakunya seperti ular yang menggeliat.
19.
Parabel: Ungkapan pelajaran atau nilai
tetapi dikiaskan atau disamarkan dalam cerita.
20.
Perifrasa: Ungkapan yang panjang sebagai
pengganti ungkapan yang lebih pendek
21.
Eponim: Menjadikan nama orang sebagai tempat atau
pranata.contoh:Kita bermain ke rumah Ina
22.
Simbolik: Melukiskan sesuatu dengan
menggunakan simbol atau lambang untuk menyatakan maksud.
23.
Asosiasi:
perbandingan terhadap dua hal yang berbeda, namun dinyatakan sama.Contoh:
Masalahnya rumit, susah mencari jalan keluarnya seperti benang kusut.
Majas
sindiran
1.
Ironi:
Sindiran dengan menyembunyikan fakta yang sebenarnya dan mengatakan kebalikan
dari fakta tersebut.Contoh: Suaramu merdu seperti kaset kusut.
2.
Sarkasme: Sindiran langsung dan kasar.
3.
Sinisme:
Ungkapan yang bersifat mencemooh pikiran atau ide bahwa kebaikan terdapat pada
manusia (lebih kasar dari ironi).Contoh: Kamu kan sudah pintar ? Mengapa
harus bertanya kepadaku ?
4.
Satire: Ungkapan yang menggunakan sarkasme, ironi, atau
parodi, untuk mengecam atau menertawakan gagasan, kebiasaan, dll.
5.
Innuendo:
Sindiran yang bersifat mengecilkan fakta sesungguhnya.
Majas
penegasan
1.
Apofasis:
Penegasan dengan cara seolah-olah menyangkal yang ditegaskan.
2.
Pleonasme: Menambahkan keterangan pada
pernyataan yang sudah jelas atau menambahkan keterangan yang sebenarnya tidak
diperlukan.
Contoh:
Saya naik tangga ke atas.
3.
Repetisi:
Perulangan kata, frasa, dan klausa yang sama dalam suatu kalimat.
4.
Pararima:
Pengulangan konsonan awal dan akhir dalam kata atau bagian kata yang berlainan.
5.
Aliterasi: Repetisi konsonan pada awal kata
secara berurutan
6.
Paralelisme: Pengungkapan dengan
menggunakan kata, frasa, atau klausa yang sejajar.
7.
Tautologi: Pengulangan kata dengan
menggunakan sinonimnya.
8.
Sigmatisme:
Pengulangan bunyi "s" untuk efek tertentu.
9.
Antanaklasis: Menggunakan perulangan kata
yang sama, tetapi dengan makna yang berlainan
10.
Klimaks: Pemaparan pikiran atau hal secara
berturut-turut dari yang sederhana/kurang penting meningkat kepada hal yang
kompleks/lebih penting.
11.
Antiklimaks:
Pemaparan pikiran atau hal secara berturut-turut dari yang kompleks/lebih
penting menurun kepada hal yang sederhana/kurang penting.
12.
Inversi:
Menyebutkan terlebih dahulu predikat dalam suatu kalimat sebelum subjeknya.
13.
Retoris: Ungkapan pertanyaan yang
jawabannya telah terkandung di dalam pertanyaan tersebut.
14.
Elipsis: Penghilangan satu atau beberapa
unsur kalimat, yang dalam susunan normal unsur tersebut seharusnya ada.
15.
Koreksio:
Ungkapan dengan menyebutkan hal-hal yang dianggap keliru atau kurang tepat,
kemudian disebutkan maksud yang sesungguhnya.
16.
Polisindenton:
Pengungkapan suatu kalimat atau wacana, dihubungkan dengan kata penghubung.
17.
Asindeton: Pengungkapan suatu kalimat atau
wacana tanpa kata penghubung.
18.
Interupsi: Ungkapan berupa penyisipan
keterangan tambahan di antara unsur-unsur kalimat.
19.
Eksklamasio:
Ungkapan dengan menggunakan kata-kata seru.
20.
Enumerasio:
Ungkapan penegasan berupa penguraian bagian demi bagian suatu keseluruhan.
21.
Preterito:
Ungkapan penegasan dengan cara menyembunyikan maksud yang sebenarnya.
22.
Alonim: Penggunaan varian dari nama untuk menegaskan.
23.
Kolokasi:
Asosiasi tetap antara suatu kata dengan kata lain yang berdampingan dalam
kalimat.
24.
Silepsis:
Penggunaan satu kata yang mempunyai lebih dari satu makna dan yang berfungsi
dalam lebih dari satu konstruksi sintaksis.
25.
Zeugma:
Silepsi dengan menggunakan kata yang tidak logis dan tidak gramatis untuk
konstruksi sintaksis yang kedua, sehingga menjadi kalimat yang rancu.
Majas
pertentangan
1.
Paradoks: Pengungkapan dengan menyatakan
dua hal yang seolah-olah bertentangan, namun sebenarnya keduanya benar.
2.
Oksimoron: Paradoks dalam satu frasa.
3.
Antitesis:
Pengungkapan dengan menggunakan kata-kata yang berlawanan arti satu dengan yang
lainnya.
4.
Kontradiksi
interminus: Pernyataan yang bersifat menyangkal yang telah
disebutkan pada bagian sebelumnya.
5.
Anakronisme:
Ungkapan yang mengandung ketidaksesuaian dengan antara peristiwa dengan
waktunya.
JENIS JENIS MAJAS
SURAT PEMBACA
Surat Pembaca adalah surat yang disampaikan
pembaca kepada salah satu Redaksi penerbit perihal masukan, tanggapan, usulan
dll.
A. Langkah-langkah dan Tata cara membuat surat pembaca :
A. Langkah-langkah dan Tata cara membuat surat pembaca :
- Tema dan tulisan harus jelas singkat dan padat.
- Jangan menulis terlalu panjang, dan bahasa yang diguakan harus sopan. Setelah tulisan selesai dibuat Baca lagi, sampai maksimal dan tidak perlu diedit lagi.
- Sebisa mungkin mengirimkan Surat Pembaca kita juga diberikan pengantar yang isinya bahwa surat yang terlampir adalah surat pembaca.
- Jangan lupa lampirkan identitas diri. cantumkan Nama, Alamat, serta Nomor Telp/HP Anda yang gampang dihubungi.
- Kirimkan kepada alamat redaksi media Setelah semuanya siap, barulah Anda mengirimkan surat kepada redaksi yang mengasuh rubrik Surat Pembaca.
B. Contoh surat pembaca :
Banjarnegara, 1 Oktober 2012
Yth.
Redaksi Suara Merdeka
Jalan
Kaligawe
Assalamu’alaikum
wr.wb.
Jalan bergelombang dan membentuk kubangan jalan raya yang
menghubungkan wisata Waduk Merican, dengan kecamatan Wanadadi dan rakit
kabupaten Banjarnegara rusak parah. Khususnya desa Kincang kecamatan Rakit
sehingga banyak pengendara sepeda motor dan masyarakat setempat yang
menginginkan untuk segera diperbaiki. Sebab jalan yang melupas dan membentuk
kubangan yang hampir memenuhi separuh badan jalan untuk segera diperbaiki jalan
tersebut.
Kepala Dinas Pekerja Umum Kabupaten Banjarnegara hendaknya memperbaiki jalan
tersebut.
Wasalamu’alaikum
wr.wb.
Anggra
Banjarnegara,
Jawa Tengah
C. Contoh Lampiran isi surat
pengantar :
Bersama ini kami kirimkan tulisan berjudul : “Jalan bergelombang
dan membentuk hubungan” untuk dimuat di Rubrik Surat Pembaca media cetak yang
Bapak/Ibu pimpin. Semoga Surat Pembaca kami ini dapat dipublikasikan di media
cetak Bapak/Ibu. Atas bantuan yang diberikan, kami menyampaikan terima
kasih.
Anggra (Telp. 085628234XXX)
Anggra (Telp. 085628234XXX)