Recent Blog post


By : PENYAIR MAWAR HITAM
Kamis, 27 April 2017
0


Majas perbandingan
1.       Alegori: Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran.Contoh: Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.
2.      Alusio: Pemakaian ungkapan yang tidak diselesaikan karena sudah dikenal.Contoh: Sudah dua hari ia tidak terlihat batang hidungnya.
3.       Simile: Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan, " umpama", "ibarat","bak", bagai".contoh: Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta berkorban apa saja.
4.      Metafora: Gaya Bahasa yang membandingkan suatu benda dengan benda lain karena mempunyai sifat yang sama atau hampir sama.contoh: Cuaca mendung karena sang raja siang enggan menampakkan diri.
5.      Antropomorfisme: Metafora yang menggunakan kata atau bentuk lain yang berhubungan dengan manusia untuk hal yang bukan manusia.
6.      Sinestesia: Majas yang berupa suatu ungkapan rasa dari suatu indra yang dicurahkan lewat ungkapan rasa indra lainnya
7.      Antonomasia: Penggunaan sifat sebagai nama diri atau nama diri lain sebagai nama jenis.
8.      Aptronim: Pemberian nama yang cocok dengan sifat atau pekerjaan orang.
9.      Metonimia: Pengungkapan berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut.Contoh: Karena sering menghisap jarum, dia terserang penyakit paru-paru.(Rokok merek Djarum)Hipokorisme: Penggunaan nama timangan atau kata yang dipakai untuk menunjukkan hubungan karib.
10.  Litotes: Ungkapan berupa penurunan kualitas suatu fakta dengan tujuan merendahkan diri.Contoh: Terimalah kado yang tidak berharga ini sebagai tanda terima kasihku.
11.  Hiperbola: Pengungkapan yang melebih-lebihkan kenyataan sehingga kenyataantersebut menjadi tidak masuk akal.Contoh: Gedung-gedung perkantoran di kota-kota besar telah mencapai langit.
12.  Personifikasi: Pengungkapan dengan menggunakan perilaku manusia yang diberikan kepada sesuatu yang bukan manusia.Contoh: Hembusan angin di tepi pantai membelai rambutku.
13.  Depersonifikasi: Pengungkapan dengan tidak menjadikan benda-benda mati atau tidak bernyawa.
14.  Pars pro toto: Pengungkapan sebagian dari objek untuk menunjukkan keseluruhan objek.contoh:Sejak kemarin dia tidak kelihatan batang hidungnya.
15.  Totum pro parte: Pengungkapan keseluruhan objek padahal yang dimaksud hanya sebagian.contoh:Indonesia bertanding volly melawan Thailand.
16.  Eufimisme: Pengungkapan kata-kata yang dipandang tabu atau dirasa kasar dengan kata-kata lain yang lebih pantas atau dianggap halus.contoh:Dimana saya bisa menemukan kamar kecilnya?
17.  Disfemisme: Pengungkapan pernyataan tabu atau yang dirasa kurang pantas sebagaimana adanya.
18.  Fabel: Menyatakan perilaku binatang sebagai manusia yang dapat berpikir dan bertutur kata.contoh:Perilakunya seperti ular yang menggeliat.
19.  Parabel: Ungkapan pelajaran atau nilai tetapi dikiaskan atau disamarkan dalam cerita.
20.  Perifrasa: Ungkapan yang panjang sebagai pengganti ungkapan yang lebih pendek
21.  Eponim: Menjadikan nama orang sebagai tempat atau pranata.contoh:Kita bermain ke rumah Ina
22.  Simbolik: Melukiskan sesuatu dengan menggunakan simbol atau lambang untuk menyatakan maksud.
23.  Asosiasi: perbandingan terhadap dua hal yang berbeda, namun dinyatakan sama.Contoh: Masalahnya rumit, susah mencari jalan keluarnya seperti benang kusut.
Majas sindiran
1.      Ironi: Sindiran dengan menyembunyikan fakta yang sebenarnya dan mengatakan kebalikan dari fakta tersebut.Contoh: Suaramu merdu seperti kaset kusut.
2.      Sarkasme: Sindiran langsung dan kasar.
3.      Sinisme: Ungkapan yang bersifat mencemooh pikiran atau ide bahwa kebaikan terdapat pada manusia (lebih kasar dari ironi).Contoh: Kamu kan sudah pintar ? Mengapa harus bertanya kepadaku ?
4.      Satire: Ungkapan yang menggunakan sarkasme, ironi, atau parodi, untuk mengecam atau menertawakan gagasan, kebiasaan, dll.
5.      Innuendo: Sindiran yang bersifat mengecilkan fakta sesungguhnya.
Majas penegasan
1.      Apofasis: Penegasan dengan cara seolah-olah menyangkal yang ditegaskan.
2.      Pleonasme: Menambahkan keterangan pada pernyataan yang sudah jelas atau menambahkan keterangan yang sebenarnya tidak diperlukan.
Contoh: Saya naik tangga ke atas.
3.      Repetisi: Perulangan kata, frasa, dan klausa yang sama dalam suatu kalimat.
4.      Pararima: Pengulangan konsonan awal dan akhir dalam kata atau bagian kata yang berlainan.
5.      Aliterasi: Repetisi konsonan pada awal kata secara berurutan
6.      Paralelisme: Pengungkapan dengan menggunakan kata, frasa, atau klausa yang sejajar.
7.      Tautologi: Pengulangan kata dengan menggunakan sinonimnya.
8.      Sigmatisme: Pengulangan bunyi "s" untuk efek tertentu.
9.      Antanaklasis: Menggunakan perulangan kata yang sama, tetapi dengan makna yang berlainan
10.  Klimaks: Pemaparan pikiran atau hal secara berturut-turut dari yang sederhana/kurang penting meningkat kepada hal yang kompleks/lebih penting.
11.  Antiklimaks: Pemaparan pikiran atau hal secara berturut-turut dari yang kompleks/lebih penting menurun kepada hal yang sederhana/kurang penting.
12.  Inversi: Menyebutkan terlebih dahulu predikat dalam suatu kalimat sebelum subjeknya.
13.  Retoris: Ungkapan pertanyaan yang jawabannya telah terkandung di dalam pertanyaan tersebut.
14.  Elipsis: Penghilangan satu atau beberapa unsur kalimat, yang dalam susunan normal unsur tersebut seharusnya ada.
15.  Koreksio: Ungkapan dengan menyebutkan hal-hal yang dianggap keliru atau kurang tepat, kemudian disebutkan maksud yang sesungguhnya.
16.  Polisindenton: Pengungkapan suatu kalimat atau wacana, dihubungkan dengan kata penghubung.
17.  Asindeton: Pengungkapan suatu kalimat atau wacana tanpa kata penghubung.
18.  Interupsi: Ungkapan berupa penyisipan keterangan tambahan di antara unsur-unsur kalimat.
19.  Eksklamasio: Ungkapan dengan menggunakan kata-kata seru.
20.  Enumerasio: Ungkapan penegasan berupa penguraian bagian demi bagian suatu keseluruhan.
21.  Preterito: Ungkapan penegasan dengan cara menyembunyikan maksud yang sebenarnya.
22.  Alonim: Penggunaan varian dari nama untuk menegaskan.
23.  Kolokasi: Asosiasi tetap antara suatu kata dengan kata lain yang berdampingan dalam kalimat.
24.  Silepsis: Penggunaan satu kata yang mempunyai lebih dari satu makna dan yang berfungsi dalam lebih dari satu konstruksi sintaksis.
25.  Zeugma: Silepsi dengan menggunakan kata yang tidak logis dan tidak gramatis untuk konstruksi sintaksis yang kedua, sehingga menjadi kalimat yang rancu.
Majas pertentangan
1.      Paradoks: Pengungkapan dengan menyatakan dua hal yang seolah-olah bertentangan, namun sebenarnya keduanya benar.
2.      Oksimoron: Paradoks dalam satu frasa.
3.      Antitesis: Pengungkapan dengan menggunakan kata-kata yang berlawanan arti satu dengan yang lainnya.
4.      Kontradiksi interminus: Pernyataan yang bersifat menyangkal yang telah disebutkan pada bagian sebelumnya.
5.       Anakronisme: Ungkapan yang mengandung ketidaksesuaian dengan antara peristiwa dengan waktunya.

JENIS JENIS MAJAS

By : PENYAIR MAWAR HITAM
Senin, 10 Februari 2014
0
Ibu

Ibu ….
Kamu malaikat hidupku
Yang selalu ada untukku
Yang selalu menghiburku
Yang selalu manyayangiku

Ibu …..
Hanya kaulah tumpuhan hidupku
Tujuan hidupku
Pedoman hidupku

Ibu …..
Kasih sayangmu begithu besar padaku
Pengorbananmu sangat besar padamu
Karena kasih sayangmu aku bisa hidup
Aku sayang Ibu …

IBU (Riski)

By : PENYAIR MAWAR HITAM
Sabtu, 18 Januari 2014
0
IBU Ku

Di balik keningan kulihat bayangmu
Di balik keresahan menyesakkan dadaku
Ku terpa bayanganmu
Di sudut bola mataku

Betapa rinduku
Belaian kasih mu ibu
Bukahlah pintu maafmu
Berilah jalan pada ibuku
Ibu yang telah melahirkan ku
Tempatkan dia di surgamu

IBU KU (reza)

By : PENYAIR MAWAR HITAM 0
GURUKU

Guru..Diam-diam aku memperhatikanmu
Ku lihat serius dalam anganmu
Memberi ajaran benarmu

Guru..
Aku belajar darimu
Yang belum pernah kau ajarkan padaku
Yaitu satu semangat darimu
Bahwa benar ilmu cerahkan kegelapanku

Guru..
Aku mengidolakanmu
Dari jasa tanpa pamrihmu..
Terima kasih Guru..

GURUKU (Dwi)

By : PENYAIR MAWAR HITAM 1
Guru

Guru...
Engkau membimbing ku setiap hari
Setiap waktu dan setiap saat
Hatimu sungguh mulia
Engkau adalah orang tua ku yang tak terlupakan dalam hidup ku
Setiap hari
Kau curahkan limu
Untuk bekalku nanti
Engkau adalah patriot pahlawan bangsa

Terimakasih guru ku
Karna engkaulah aku menjadi pintar
Engkau ku sebut
Pahlawan tampa tanda Jasa

GURUKU orang tua ku (Bahrul Ulum)

By : PENYAIR MAWAR HITAM 0
ARTI SEORANG IBU

Tulisan ini
Tak berarti apa-apa
Untuk...
Arti seorang ibu

Bahasa ini
Tak menjadi apa-apa
Akan...
Arti seorang ibu

IBU...
Engkau memang luar biasa!
Tiada tanding...
Tiada banding...

IBU...!
Bolehkah aku bertanya!
Mengapa Engkau curahkan semua waktumu?
Sedang Engkau...tampak begitu lelah

IBU...!
Tolong sampaikan padaku
Dengan apa Engkau kan tersenyum
Dari mana, kubawa...secuil bahagia

IBU...!
Ijinkan aku menangis
Melihat letih, guratan di wajahmu
Semoga, kan menjadi catatan hidup
Kelak, menuju abadi...pintu surga

ARTI SEORANG IBU (Yoyok)

By : PENYAIR MAWAR HITAM 0

- Copyright © . - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -